Jumat, 09 Mei 2014

Kunci Palsu ? No !!!!

Tak terasa udah hampir tiga tahun aku menempuh pendidikan menengah pertama. Sebelumnya aku merasa pengen cepat-cepat lulus dan melanjutkan ke sekolah baru dengan suasana dan teman-teman baru disana. Dan sekarang pun begitu, hehehe.

Ujian nasional sebagai syarat kelulusan memang udah kulalui dan begitu juga dengan beribu-ribu murid SMP sederajat di seluruh Indonesia. Kamu yang sekarang duduk di kelas IX juga udah kan ?

Bagaimana perasaanmu sebelum dan sesudah UN ? Apakah berbeda atau sama aja ? Sebelum UN pasti kita merasa gugup dan takut, apalagi dengan diisukannya soal-soal UN tahun ini bertambah sulit jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sesiap apapun kita, pasti ada sesuatu yang beda yang kita rasakan. Betul nggak ?

Sesudahnya kita dihadapkan dengan rasa takut lainnya. Rasa takut dan was-was jika nilai UN kita dibawah harapan. Ketakutan jika tidak bisa masuk ke SMA yang kita inginkan. Aku pun mempunyai SMA yang sudah aku bidik malah sebelum UN. SMA favorit tentunya. Kamu juga boleh berharap seperti yang kulakukan. Karena dengan impian itu kita bisa terdorong untuk berusaha lebih keras lagi.

Nah, bicara tentang usaha. Kamu melakukan usaha apa aja untuk menggapai impianmu itu ? Sebagian besar akan menjawab belajar dong ya, emang mau ngapain lagi. Itu termasuk usaha umum yang dilakukan seluruh orang di dunia jika akan menghadapi Ujian Negara. Tapi yang akan aku bahas di sini bukan sekedar usaha umum dan biasa seperti tadi.

Pernah kan kamu mendengar tentang Kunci Jawaban UN yang dijual oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk orang yang nggak percaya sama kemampuan dirinya sendiri, pasti akan tergiur. harganya tidak tanggung-tanggung untuk satu paket Kunci Jawaban per mata pelajaran. Dari informasi yang aku dengar, harganya berkisar dari Rp. 50.000 hingga Rp. 1 juta lebih. Lumayan mahal atau malah sepadan untuk mendapatkan nilai yang kamu inginkan.

Ternyata kunci yang dijual tidak hanya terdiri dari satu varian aja karena pemerintah sudah mengumumkan akan membuat dua puluh paket soal yang berbeda. Praktis, budaya contek-mencontek yang udah dilakukan turun temurun tidak bisa dipakai disaat itu. Hahaha... menyontek kok dibilang budaya. Eits.. jangan salah di sekolah itu pasti akan ada yang menyontek. Syukur-syukur hanya dua atau tiga orang. Lah ini hampir semuanya. Kalau dibilangin pasti mereka marah. Aduh... gimana Indonesia mau bebas korupsi kalo generasi mudanya aja udah nggak jujur dari kecil..

Segala usaha dilakukan untuk mendapat nilai bagus. Bagi yang memakai cara aman dan halal terus pertahankan cara itu. Tuhan akan memberi berkah untuk setiap usaha yang kita lakukan dengan cara yang benar dan halal, jangan lupa berdoa juga, itu yang paling penting.

Untuk yang belum, percayalah pada dirimu. Kunci yang beredar bisa jadi malah membuatmu mendapat nilai yang jauh dari harapan. Yang penting usaha keras, berdoa, dan tawakal. Semua yang diberikan Tuhan pasti adalah pilihan terbaik untukmu. Semua orang memiliki jalannya sendiri dalam hidup ini. Percayalah !!!!

-Aisya-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar