Sabtu, 10 Mei 2014

Fuyu no Sukafu

Dua menit lagi..

Yui melirik jam dinding sementara jarinya masih berkutat dengan jarum dan benang rajut. Sebuah syal hangat yang hampir jadi terlihat di pangkuannya. Yui melirik jam untuk kesekian kalinya. Dengan satu sentakan, Yui memutus benang wol terakhir.

Lima belas menit lagi…

Yui segera mengenakan jaket hangatnya dan mengambil sepeda tuanya di garasi. Tak lupa syal hangat itu ia bawa.  Angin musim dingin menerpa wajahnya, dia menggigil. Yui lalu mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi. Tak peduli hari semakin gelap dan dingin.

Tok..Tok..Tok..

Yui memandang pintu besar yang terbuka di depannya. “Kau terlambat, Yui. Ichi sudah pergi. Semenit yang lalu.” Seorang gadis cantik tersenyum mengejek padanya.

Setelah mengucap salam, Yui merasa sebagian semangatnya menguap dan menyatu dengan dinginnya udara. Dia membawa sepedanya ke sebuah taman. Taman yang membuatnya rela belajar merajut demi seseorang. Seseorang yang sekarang telah pergi.


Yui menatap syal hangat buatannya. Syal yang ia buat dengan sepenuh hati. Tanpa bisa ia tahan, air matanya jatuh. Sepertinya langit tahu, seketika itu juga salju pertama jatuh. Menemani Yui tanpa bisa seorangpun mencegah.

Ada yang pernah ngalamin kayak gitu ? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar